Lewoleba, 26 September 2024 – Pejabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, A.P., M.T., secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Bencana Tsunami di Kelurahan Utara, Kecamatan Nubatukan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai langkah untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.
Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, panitia dari BPBD mengungkapkan bahwa Kabupaten Lembata berada dalam zona rawan bencana. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama anggota Basis Tangguh Bencana (Bastana), untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai mengenai cara menghadapi situasi darurat. Bastana adalah konsep original yang digagas oleh Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapo Bali, A.P., M.T dan telah diuji coba di 17 lokasi di Kota Lewoleba.
Penjabat Bupati Paskalis dalam sambutannya menekankan bahwa sosialisasi dan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana, serta memahami langkah-langkah evakuasi yang tepat.
Bupati Paskalis juga mengungkapkan hasil penelitian terbaru oleh sismolog dari BMKG, yang menunjukkan bahwa Lembata merupakan daerah dengan potensi tsunami yang signifikan. “Kita dikelilingi oleh laut dan memiliki garis pantai yang panjang, sehingga penting bagi kita untuk memahami risiko ini,” jelasnya.
“Meski bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, pengetahuan tentang bencana harus kita miliki agar kita tidak panik dan mampu mengevakuasi diri dengan baik saat situasi darurat,” tambahnya. Ia menekankan pentingnya pelatihan dan simulasi agar masyarakat dapat siap menghadapi bencana yang mungkin datang kapan saja.
Sebagai penutup, Bupati Paskalis mengajak semua peserta untuk aktif mengikuti kegiatan ini dan bertanya jika ada yang belum dimengerti. “Dengan memohon berkat yang Maha Kuasa, saya membuka secara resmi kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana alam tsunami di Kelurahan Lewoleba Utara pada hari ini,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Lembata untuk lebih siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.