Lembata- Guna mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam melestarikan lingkungan hidup. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lembata menggelar penyuluhan dan kampanye Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Kegiatan yang sedianya akan dilaksanakan di 10 sekolah pada tingkat SD, dan SMP yang tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten Lembata.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Christian Rimba Raya yang dihubungi, Senin, (12/8/24) mengatakan, GBLHS merupakan langkah Pemda dalam mengatasi perubahan Iklim, dan juga sebagai upaya mengantisipasi resiko bencana yang kapan saja dapat terjadi.
“GPBLHS adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan di wilayah sekolah”, ucap Rimba.
Dirinya juga menyebutkan, GPBLHS adalah program Kementerian Lingkungan Hidup dalam mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah untuk bersikap ramah terhadap alam dan lingkungan sekitar menuju sekolah Adiwiyata atau green school.
“Yang perlu dilakukan dalam GPBLHS di sekolah antara lain adalah pengelolaan sampah yakni pengurangan dan penanganan sampah, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sejak dini dengan rehabilitasi, kebun sekolah, apotik sekolah juga kegiatan lain yang mendukung keberlangsungan lingkungan hidup serta pengintegrasian topik pembelajaran dengan lingkungan sekitar”, ujar Rimba.
Untuk itu, kata Rimba, Sekolah yang berhasil melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS), selanjutnya disebut Sekolah Adiwiyata yang kemudian menjadi sekolah panutan dalam Penyelenggaraan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Keberhasilan ini, sambung Rimba, akan mendapatkan apresiasi berupa Penghargaan Adiwiyata dari Pemerintah Pusat kepada Sekolah, Dinas Lingkungan Hidup dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atas kebijakan – kebijakan dan tindak lanjut kebijakan dalam mendukung dan mensukseskan GPBLHS.
Oleh karena itu, Ia berharap upaya yang dilakukan ini dapat mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggungjawab dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup, sehingga program Kementerian yang berjalan empat tahunan ini dapat menjadi budaya baru yang diterapkan di kabupaten Lembata demi mejaga dan merawat lingkungan hidup.
Sebagai informasi, bahwa Program GPBLHS telah dilaksanakan sejak tahun 2023 dengan memiliki 10 sekolah pendamping persiapan Adiwiyata, dan 10 sekolah calon Adiwiyata. Dengan demikian sekolah yang menjadi bidikan harus melalui beberapa tahapan meliputi tahapan sebagai berikut: (a) Perencanaan Gerakan PBLHS, (b) Pelaksanaan Gerakan PBLHS dan (c) Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Gerakan PBLHS.
Dan tahapan tersebut akan mendapat pendampingan oleh Tim pembina Gerakan PBLHS kabupaten/kota dengan Prinsip dasar Program GPBLHS yaitu edukatif, partisipatif dan berkelanjutan. (Kominfo Lembata)