Pelatihan Standar Sphere di Kabupaten Lembata Membuka Langkah Antisipasi dan Penanganan Bencana

0
169

Penjabat Bupati Kabupaten Lembata, Drs. Matheos Tan, MM, membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Standart Sphere kepada OPD dan Pemangku Kepentingan.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Catholic Relief Service (CRS) Indonesia itu, dilaksanakan di Aula Hotel Olimic Lewoleba, Selasa, (19/3/24).

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Asisten II Donatus Boli, Perwakilan CRS Indonesia Dadan Mulyana dan para Narasumber serta Perserta Kegiatan.

Pj Bupati Matheos dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Lembata termasuk salah satu kabupaten yang memiliki tingkat kerawan bencana yang cukup tinggi di Provinsi NTT.

“Bencana alam yang sering terjadi seperti angin kencang, banjir longsor, erupsi gunung berapi dan gempa bumi”, ujar Bupati Matheos.

Tambah Bupati Matheos, salah satu bencana alam yang hingga kini masih menyimpan trauma mendalam bagi masyarakat serta memakan banyak korban jiwa adalah; Longsor dan stunami 18 Juli 1979 di Waiteba, erupsi Gunung Ile Lewotolok pada 29 November 2020, dan Banjiir Bandang Seroja 4 April 2021.

Untuk itu, Bupati Matheos memandang penting dengan terlaksananya kegiatan ini. Baginya, melalui pelaksanaan Rakor ini nantinya dapat merangkum berbagai evaluasi dan masukan dari para stakeholder, serta langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengantisipasi dan penanganan bila terjadinya bencana alam di Kabupaten ini.

“Ini soal standar minimum yang kita terapkan saat mengalami bencana. Bagaimana pencegahan, penanganan dan pemulihan terhaspa korban yang terdampak bencana”, tandas Pj Bupati Matheos.

Karena itu Pj Bupati Matheso berharap, agar para peserta dapat mengikuti kegitan tersebut secara baik. Sehingga nantinya dapat diterapkan dalam penanganan dan pengendalian tanggap darurat bencana.