Lewoleba– Salah satu komunitas memancing, yang dikenal dengan nama Komunitas Pemancing Nusantara, memiliki cara yang unik untuk berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan. Mereka melakukan traveling memancing ikan di perairan laut Nusantara, lalu hasil tanggapan diberikan kepada panti-panti asuhan di wilayah yang mereka jajaki. Hal tersebut disampaikan ketua komunitas pemancingan Nusantara Edi Wijaya, saat memberi hasil tangkap di tiga panti asuhan yang ada di kota Lewoleba, Kabupaten Lembata pada, Senin, (20/11/23).
Sambung Edi, aksi amal yang dilakukan ini sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, teruma bagi anak-anak panti asuhan serta orang yang membutuhkan. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan yang dilakukan kelompok mancingnya ini, bukan pertama kalinya melakukan aksi amal, namun sering dilakukan.
“Ini pertama kalinya saya dan teman-teman berada di Kabupaten Lembata. Saya boleh katakan bahwa spot dan potensi laut 10 terbaik di Indonesia. Semoga ikan yang kami berikan ini dapat membatu dan bermanfaat”, ujar Edi.
Edi juga berpesan agar, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan potensi laut kabupaten Lembata yang begitu indah. Karena menurut ia, hasil laut memiliki dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lembata. “Semoga potensi laut yang bagus ini, dapat dilestarikan dan dijaga. Jaga dari bom dan potas yang membuat terumbu karang menjadi rusak”, pinta Edi.
Selain itu, beliau juga mengharapkan agar segera dibangunnya pabrik es batu. Hal ini disampaikan beliau karena mengalami kesulitan untuk mendapatkan es batu di Kabupaten Lembata. “Saya heran Pak Bupati, di sini masa gak ada pabrik es batunya. Jadi sya ibaratkan cari es batu di Lembata seperti cari emas. Sedangkan es batu itu sendiri menjadi kebutuhan pokok para nelayan”, tutur Edi.
Terkait aksi amal yang dilakukan komunitas memancing Nusantara, Pj. Bupati Kabupaten Lembata Drs. Matheos Tan, M.M, menyampaikan ucapan terimakasih kepada komunitas Pemancing Nusantara, yang dengan hati tulus telah memberikan sedikit bantuan kepada masyarakat Lembata.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Lembata menyampaikan terima kasih kepada pak edi dan rekan pemancing semuanya, karena peduli dan sudah membantu masyarakat Lembata”, ujar Pj. Bupati Matheos.
Sementara itu, sambung, Pj. Bupati Lembata Matheos terkait keterbatasan es batu di Kabupaten Lembata yang terjadi. Pj. Bupati Lembata Mateos menegaskan bahwa, sebelumnya pemda telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membantu mengatasinya. Namun, terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan pembatalan dan dialihkan ke daerah lain.
“Saya sudah mengusulkan ke Pemerintah Pusat, dan mereka menyetujui untuk membantu kita dengan membangun pabrik es dengan kapasitas 27 ton. Tetapi karena lokasi yang kita sediakan tidak sesuai, sehingga dipindahkan ke daerah lain”, tutur Pj. Bupati Matheos.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Matheos berpesan agar para nelayan dapat bekerja sama dengan pelni mart. Sehingga hasil tangkapan mereka dapat dipasarkan juga di luar wilayah NTT. “Saat ini di Surabaya, Semarang sedang mengalami inflasi ikan. Teman saya yang menjadi penjabat di sana, sering telepon dan menyampaikan. Ya kalau sudah ada di pelni mart, pasti saya sampaikan mereka untuk membelinya.
Turut dari dalam kegiatan tersebut Sekertaris Dinas Sosial Ibu Tini Buyanaya, pemilik PT. Trans Lembata Ben Tenti, yang tak lain salah satu anggota komunitas pemancing Nusantara.
Untuk diketahui bersama, Ketiga panti asuhan yang mendapat bantuan ikan dari komunitas pemancing adalah, Panti Asuhan Eugene Schmitz, Don Bosco dan St. Wilhelmus. Jenis ikan yang diberikan pada panti-panti asuhan adalah ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) . (Diskominfo Lembata)