Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, Pemda Lembata Teken MoU Bersama BPMP

0
293

Lewoloba- Sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah guna mendukung generasi emas bangsa, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Penjabat (Pj) Bupati Lembata Drs. Matheos Tan, M.M, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi dan Pembekalan Program Reading Camp, di Aula Koperasi Ankara, Kecmatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada, Jumad, (29/9/23).

Dalam kegiatan tersebut dihari oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT Herdiana, S.T.,M.B.A, Nara Sumber Yandri D.I Snae, S.Pd.,M.Pd, dan para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Lembata serta Peserta Kegiatan.

Dalam sambutan Pj. Bupati Lembata Matheos mengatakan bahwa kemajuan peradaban suatu bangsa sangat terkait pada kemajuan literasi. Hal tersebut, dikatakan beliau mengingat bangsa-bangsa maju dan besar peradabannya, dikarenakan masyarakatnya berpegang teguh pada budaya literasi.

“Kita lihat saja bangsa Mesopotamia, Mesir Kuno, Yunani, Cina dan India. Bangsa-bangsa ini memiliki tradisi literasi yang tinggi, sehingga membentuk masyarakat berpengetahuan (Knowledge Society). Kekuatan eksistensi dan kemampuan suatu bangsa dalam persaingan global”, tutur Pj. Bupati Lembata Matheos.

Sambung Pj. Bupati Matheos, Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 32 Tahun 2022 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan, yang meliputi melalui standar kompetensi, mekanisme, sarana prasarana, pengelolaan hingga pendidikan. Untuk itu, para tenaga pendidik yang notabene sebagai penggerak utama mutu pendidikan, sehingga bukan hanya aspek akademik, tetapi juga kompetensi manajerial dan literasi harus ditingkatkan.

“Dulu dan sekarang berbeda, karena dulu waktu jaman saya sekolah, jika tidak tau membaca pasti tidak naik kelas. Tetapi sekarang tidak seperti itu lagi, maka dengan metode merdeka belajar ini guru-guru harus lebih proaktif dan inovatif dalam memberi pembelajaran. Artinya jika, kita melihat anak murid yang belum bisa membaca tidak harus di hukum, tetapi dibimbing dengan metode Gasing. Sehingga, Bapak dan Ibu guru tidak memberikan beban tambahan kepada guru di tingkat lebih atas nantinya”, jelas Pj. Bupati Matheos.

Menurut Pj. Bupati Matheos bahwa di tingkat Sekolah Dasar (SD) merupakan kunci dunia, karena pada tahap ini, lebih pada pengenalan ilmu pendidikan. Oleh karena itu, di tingkat inilah seorang pendidik harus memiliki perhatian yang lebih pada proses pembelajaran. Berada pada tingkat Menengah Pertama lebih pada pengembangan talenta yang dimiliki anak tersebut.

“Pada tingkat dasar anak-anak mulai diberikan pengenalan huruf, angka dan lainnya, karena di tangan bapak dan ibu guru akan lahir kualitas SDM yang unggul. Tentu, mutu pendidikan pun akan meningkat, karena jika seseorang yang tidak dapat membaca sama dengan orang hidup tapi tidak punya pegangan hidup”, tegas Pj. Bupati Lembata Matheos.

Oleh karena itu sambung Pj.Bupati Matheos, bahwa untuk mengatasi dan mengejar ketertinggalan literasi membaca anak SD di Kabupaten Lembata. Pemerintah mengeluarkan sistem metode Reading Camp. Artinya bahwa, dalam metode pengelompokan anak belajar ini, diharapkan lebih intens serta memberikan solusi pada mutu pendidikan anak itu sendiri.

Lebih lanjut, Pj. Bupati Lembata Matheos mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek, dalam hal ini Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, yang telah menaruh perhatian besar bagi peningkatan mutu pendidikan literasi siswa SD di Kabupaten ini. Serta kepada seluruh Guru di Kabupaten Lembata yang begitu tulus, sabar dan penuh tangung jawab besar dalam mencerdaskan anak-anak bangsa secara umum, dan anak -anak Lembata secara khususnya.

Selain itu pula, Pj. Bupati Matheos juga berharap, agar masyarakat juga perlu diberikan pembekalan, sosialisasi, dan tentunya untuk meningkatkan kolaborasi, dan masyarakat menjadi paham terhadap berbagai kebijakan yang memang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu layanan kepada masyarakat itu sendiri. Penjabat Bupati Lembata juga berpesan, kepada seluruh peserta kegiatan sosialisasi dan pembekalan Reading Camp, agar mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.

Sementara itu, dalam sambutan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan yang diwakili oleh Yandri D.I Snae, S.pd.,M.Pd mengatakan, dalam upaya meningkat kualitas mutu pendidikan, tentu harus melihat pada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Hal ini penting, dan memiliki dampak besar pada mutu pendidikan itu sendiri.

“Kita harus melihat standar pelayanan minimal (SPM) dulu. SPM ini adalah hal dasar bagi kita semua, Khususnya bagi kita di pemerintah Pusat, Provinsi hingga di Daerah. Jika SPM tidak tuntas, maka bagaimana dengan mutu pendidikannya”, jelas Yandri.

Sambung Yandri, telah diatur dalam UU, jika SPM pendidikan belum tuntas, maka SPM pada program atau kegiatan lain tidak dapat dilaksanakan. “Ada tiga UU yang mengatur tentang SPM Pendidikan yang paling utama. Tentun nya tertuang dalam Permendagri dan Permendikbud”, tutur Yandri.

Lanjut Yandri, kita patut memberikan apresiasi kepada Pemda Lembata dalam hal ini, Dinas Pendidikan dan Bapelitbangda. Atas koordinasi dan kerja kedua OPD ini, Kabupaten Lembata masuk pada urutan ketiga dari 22 Kabupaten dan Kota di Provinsi NTT yang tuntas SPM, setelah Kabupaten Sikka dan Ngada.

Meskipun SPM tuntas sambung Yandri, namun, Kabupaten Lembata belum masuk kategori tuntas 100%. Oleh karena itu, kita harus tetap dan lebih semangat, sehingga peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Lembata terus meningkat.

Selain itu, meskipun tuntas SPM, kita masih memiliki tugas berat. Hal tersebut ia katakan mengingat banyak anak-anak di Kabupaten Lembata yang masih rendah pemahaman membaca, dan masih sedikit yang belum dapat membaca.

Diakhir sambutanya beliau menyampaikan bahwa Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) saat ini tidak lagi menjadi Lembaga Diklat. Namun, BPMP saat ini menjadi pelayan bagi pemerintah.

“BPMP dulu dikenal sebagai tuan diklat, tetapi sekarang BPMP adalah pelayanan bapak dan ibu di bidang pendidikan. Ada masalah di pendidikan ya kami siap melayani bapa dan ibu, katena itu tugas kami”, ujar Yandri.

Untuk diketahui diakhir kegiatan dilanjutkan dengan Penandatanganan MoU dan PKS anatar Pemda Lembata dan BPMP Provinsi NTT. (Tim Kominfo Lembata)