Lewoleba– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lembata melakukan kesepakatan bersama melalui Penandatanganan (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), dengan Universitas Terbuka (UT) tentang kerjasama di bidang pendidikan, guna meningkatkan pendidikan, penelitian, pengabdian dan pengembangan daerah bagi masyarakat umum maupun aparatur sipil negara (ASN) Pemda dan Instansi Vertikal di Kabupaten Lembata.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Lembata Drs. Matheos Tan, M.M, yang didampingi oleh Asisten II dan Asisten III Sekda, saat melakukan audiens dengan Direktur Universitas Terbuka daerah Kupang Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd bersama tim, di Ruang Rapat Bupati Lembata pada, Selasa, (26/9/23).
Penandatanganan (MoU) dan PKS sambung Pj. Bupati Matheos, telah dilakukan bersama Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof. Ojat Darot, M. Bus.,Ph.D, yang berlangsung di Jakarta pada, Selasa (5/9/23) lalu, saat Pj. Bupati Matheos, mengambil 10.000 blangko kartu tanda penduduk (KTP) milik Kabupaten Lembata yang telah diusulkan dari tahun lalu.
Selain itu, lanjut Penjabat Bupati Lembata Matheos, dengan adanya Universitas Terbuka di Lembata, tentu akan memberikan dampak pembangun ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Hal tersebut, dikatakan Pj. Bupati Matheos, mengingat Kabupaten Lembata berada diantara Kabupaten Alor dan Flotim, yang tentu daerah ini akan menjadi sentral bagi daerah-daerah di sekitarnya.
“Kabupaten Lembata memiliki keunggulan, karena berada di antara kedua kabupaten. Nantinya Lembata akan menjadi daerah sentral, jika Universitas Terbuka telah membangun kantor wilayah di Lembata”, jelas Pj. Bupati Matheos.
Selain menjadi kabupaten sentral menurut Pj. Bupati Matheos, adanya UT juga dapat mengembangkan cagar budaya Leva Nuang di desa Lamalera yang tidak dimiliki oleh Kabupaten, Provinsi bahkan Negara manapun. Cagar budaya ini nantinya, menjadi pusat penelitian bagi lembaga-lembaga penelitian di segala penjuru dunia, dan ini akan menjadi branding city.
“Dengan adanya Universitas tersebut, saya berharap dibuatkan cagar budaya, atau balai proyek terhadap tradisi pemburu Ikan Paus secara tradisional. Secara tidak langsung mempromosikan Kabupaten Lembata, tidak hanya dengan pemburuan ikan paus saja, tetapi juga menjadi tempat penelitian tradisi Leva Nuang bagi Lembaga – lembaga penelitian dunia, karena prosesnya hingga penangkapannya seperti ada magic Pak Direktur”, ungkap Pj Bupati Matheos.
Pj. Bupati Matheos mengharapkan, dengan menjadi kabupaten sentral dan tempat pengembang penelitian budaya di dunia, tentu ini akan mempengaruhi peningkatan roda perekonomian di Lembata sendiri. Untuk itu, beliau berharap agar masyarakat harus mampu menangkap peluang tersebut, sehingga hasil usaha kecil dan menengah masyarakat dapat dipasarkan.
“Peluang bisnis nantinya akan semakin besar di Kabupaten Lembata. Nanti UKM masyarakat juga secara tidak langsung dipromosi, baik hasil tenunan, pangan lokal dan hasil kerajinan lainnya. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat nantinya akan tercapai”, ujar Pj. Bupati Matheos.
Untuk tercapai semuanya itu lanjut Pj. Bupati Matheos, mengharapkan dukungan dari semua pihak, demi Lembata yang maju, sejahtera dan berdaya saing, serta menghasilkan masyarakat yang bermutu dan berkompeten.
“Semuanya butuh dukungan dan kerja keras kita bersama, sehingga Lembata mampu bersaing dengan daerah lain yang sudah lebih maju. Dengan adanya kampus UT, maka semakin banyak masyarakat yang mendapat pendidikan yang lebih tinggi”, harap Pj. Bupati Matheos.
Dijelaskan Pj. Bupati Matheos, bahwa kehadiran kampus UT di Lembata sangat membantu masyarakat, karena selain menghemat biaya kuliah juga menghemat kebutuhan hidup saat kuliah. Menurut Pj. Bupati, kuliah di luar Lembata mengeluarkan biaya yang cukup besar, bagi masyarakat maupun ASN yang mendapat tugas belajar. Pemda Lembata juga, akan menganggarkan biaya dalam dana pembiayaan bagi mahasiswa berprestasi yang tak mampu.
“Ya kalau kuliah di luar Lembata tentu harus menyiapkan uang yang banyak. Selain untuk kebutuhan kuliah juga kebutuhan kehidupan sehari-hari selama kuliah. Ya tentu ini juga menjadi tugas Pemda untuk menganggarkan dalam dana pembiayaan, karena kita harus menyiapkan anggaran untuk membatu masyarakat yang berprestasi, namun karena tidak punya biaya kuliah mereka tidak bisa kuliah“, tutur Pj. Bupati Matheos.
Diakhir audiens itu, Pj. Bupati Matheos menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor dan seluruh Pimpinan, Dosen dan Staf Universitas Terbuka yang bersedia membantu Pemerintah Lembata dalam pembangunan di bidang pendidikan. “Atas nama Pemerintah dan masyarakat Lembata, saya sampaikan ucapan terimakasih”, ungkap Pj. Matheos.
Sementara itu, Direktur Univertas Terbuka daerah Kupang, Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd, menyampaikan kunjungan kerja beliau bersama tim di Lembata, sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemda salam meningkatkan mutu pendidikan yang lebih tinggi masyarakat Lembata. “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kerja pemerintah Lembata dalam pembangunan daerah di bidang pendidikan”, ujar Dr. Sudrajat.
Dijelaskan Dr. Sudrajat, bahwa sebagai perguruan tinggi negeri yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) Universitas Terbuka (UT) memiliki kantor wilayah untuk menjangkau pelayanan pendidikan ke seluruh penjuru tanah air. Saat ini tercatat ada 39 kantor wilayah UT yang biasa disebut Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ). Dengan jangkauan yang luas di berbagai daerah penting bagi UT untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah di Indonesia dalam berbagai bidang.
Lebih lajut, Dr. Sudrajat juga meminta kesedian Pemda dalam hal ini Pj. Bupati Lembata untuk hadir bersama kepala daerah lainnya, dalam acara wisuda UT pada tanggal 8 dan 10 Oktober mendatang. Dalam acara widusa tersebut, akan dihadiri oleh Rektor UT, sehingga beliau sangat mengharapkan kehadiran Pj. Bupati untuk membicarakan program kerjasama selanjutnya.
Perlu diketahui bersama, untuk membangun Kantor Wilayah (Korwil) Universita Terbuka (UT) di Lembata, Pemerintah Daerah telah menyerahkan tanah secara hibah seluas 5600 mt/s kepada pihak Universitas Terbuka, untuk digunakan sebagai mestinya. (Tim Kominfo Lembata)