Penjabat Bupati Lembata Drs. Matheos Tan, M.M, yang didampingi oleh asisten II sekda, para pimpinan OPD melakukan tatapmuka bersama tim pastor sedekanat Lembata, di rumah dekenat Lembata, pada Rabu, (9/8/23). Dalam pertemuan tersebut, Rm. Sinyo da Gomez, Pr sebagai moderator berlangsungnya pertemuan terbatas itu.
Penjabat Bupati Lembata Matheos dalam arahan menyampaikan progaram strategis pemerintah daerah saat ini. Untuk itu, penjabat bupati mengaharapkan dukungan dan kerjasama gereja dalam hal ini tim pastoral sedekat Lembata membantu pemerintah daerah dalam meyukseskan pilkada pada tahun 2024, pengentasan stunting, kemiskinan ekstrem dan Inflasi perekonomian serta Reformasi birokrasi.
Lanjut Penjabat Bupati Matheos, tahun 2024 merupakan tahun politik yang akan dihadapi. Oleh karena itu, ia berharap agar tim pastor dalam menyampaikan kepada umat sedapat mungkin menjaga kenyamanan dan kesuksesan segala proses pemilu nantinya.
Begitu pula dengan pengentasan stunting sambung penjabat Bupati Matheos, saat ini kabupaten Lembata terus mengenjar eliminasi stunting di kabupaten ini, guna melahirkan anak-anak penerus yang cerdas dalam segala bidang. Terkait hal itu, penjabat bupati meminta para imam di gereja dapat memberi motivasi dan edukasi kepada umat di gereja untuk bersama-sama dalam pengentasannya.
“Saya sangat mengharapkan agar kerja sama dari kita semua, bapak romo dan pastor bisa menyampaikan kepada umat untuk menjaga pola makan, kesehatan anak dan ibu juga pada 1000 hari pertama. Karena disaat itulah anak mengalami pertumbuhan otaknya”, tutur Penjabat Bupati Matheos.
Sementara itu, progam strategis kemiskninan ekstrem, ia menyampaikan bahwa banyak masyarakat miskin yang tidak tersentuh oleh pemerintah. Oleh katena itu, beliau meminta agar para pastor membantu pemerintah dalam hal ini, melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap anggaran-anggaran negara yang tidak sesuai peruntukannya di masyarakat.
“Romo bisa mengawasi anggaran desa, tanya kepala desa kalau umatnya tidak dapat bantuan..? Pada hal umatnya layak untuk mendapat bantuan bila dikategorikan miskin ekstrem. Banyak sekali kepala yang terjerat masalah KKN. Ya saya minta romo dan pastor semua awasi ini”, pinta Penjabat Bupati Matheos.
Lebih lanjut, penjabat bupati Matheos juga menyampaikan program strategis terkait inflasi, yang saat ini juga sedang dihadapi oleh masyarakat lembata khusunya permasalahan BBM. Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan rapat bersama BPH Migas terkait persoal ini. Serta disambut baik oleh BPH Migas, dengan menambah kuota BBM dan satu unit kapal penganggut BBM untuk kabupaten Lemabata.
Sedangkan untuk Reformasi birokrasi, beliau menyampaikan bahwa saat ini rendahnya insentif ASN serta banyaknya ASN yang terlibat kasus korupsi yang berakibat pada lambatnya pembangunan di daerah ini. Serta peleburah OPD yang tadinya 39 OPD akan menjadi 26 OPD saja.
Selain itu, lanjut penjabat Bupati Matheos juga menyampaikan permasalahan kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kabupaten kita mendapat kuota 530 Firmasi dan yang dinyatakan lulus sebanyak 400-san. Tentu ini akan berpengaruh pada penurunan jumlah kuota formasi (PPPK) untuk Lembata.
Sementara itu, lanjut Penjabat Bupati Lembata Matheos, bahwa sesuai surat dari pemerintah pusat yang menyatakan bahwa per tanggal 28 November 2023 ini seluruh honorer harus diberhentikan. Ini tentu akan mengakibatkan melonjaknya angka pengangguran di kabupaten Lembata. (Tim Kominfo Lembata)