KOMINFO LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa tidak bosan bosannya mengingatkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Baik dalam kunjungan kerja resmi maupun dalam berbagai kesempatan lain, Marsianus tidak pernah lupa untuk menyinggung persoalan stunting yang menjadi program nasional sampai kabupaten.
Mengingat jumlah anak penderita stunting di Kabupaten Lembata masih lumayan tinggi maka berbagai usaha telah dilakukan Pemda Kabupaten Lembata dalam koordinasi dengan berbagai sampai ke tingkat. Bahkan baru baru ini, Marsianus Jawa meminta secara khusus kepada pihak gereja untuk membantu mengatasi masalah stunting.
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, pada Februari 2022 sebanyak 1895 orang atau 22.7 % dari 9497 sasaran, sedangkan pada pengukuran Agustus 2022 , jumlah anak stunting 1396 ( 15,9 %).
Marsianus Jawa dalam kunjungan kerja di Desa Watokobu Kecamatan Nubatukan kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu hamil. Menurutnya kesehata ibu hamil sering diabaikan sehingga ketika melahirkan banyak kemungkinan anak menjadi tidak sehat.
Dikatakannya, yang dia perhatikan ibu – ibu sering bekerja terlalu banyak di saat kehamilan. Bapak – bapak sering lalai memperhatikan ini. Seharusnya ibu – ibu sudah mendapat banyak intervensi gizi dengan istirahat yang cukup di saat hamil sehingga tidak melahirkan anak yang stunting.
“Bapak – bapak tolong perhatikan ini. Jangan boarkan mama – mama bekerja terlalu banyak saat hamil. Ini saya lihat kurang diperhatikan.Mama mama yang kerja semuanya di rumah, di kebun. Jangan lagi”, ingat Marsianus
Kepada Bidan Desa, Marsianus Jawa meminta agar segera melakukan berbagai intervensi kepada ibu hamil di desa terutama dalam hal gizi sehingga anak yang dilahirkan benar – benar sehat.
Di Watokobu sendiri tersisa tiga anak yang stunting. Marsianus Jawa meminta agar benar – benar dicek anak – anak ini karena bisa saja anak – anak ini punya garis keturunan yang memang pendek.
