Patung Anton Tifaona Mulai Dibangun

0
291

KOMINFO LEMBATA – Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Kamis (10/11), melakukan peletakan batu pertama pembangunan tugu Brigjen Pol (Purn) Drs Anton Enga Tifaona, di kawasan Simpang Lima, Wangatoa, Lewoleba, Kabupaten Lembata.

“Dari batu pertama inilah patung Tifaona dibangun sebagai spirit baru perjuangan rakyat Lembata menuju pengukuhan sebagai Pahlawan Nasional,” kata Ketua Forpalnas, John Tifaona, saat peletakan batu pertama.

Bupati Lembata saat tiba di lokasi disambut oleh perwakilan keluarga sekaligus Pengurus Yayasan Anton Enga Tifaona, Alexander Tifaona dan Ketua Forum Pahlawan Nasional (Forpalnas), John Tifaona.

Sebelum peletakan batu pertama dilakukan, perwakilan keluarga, Alex Tifaona terlebih dahulu menyerahkan replika patung Brigjen Pol (Purn) Drs Anton Enga Tifaona kepada Penjabat Bupati Lembata. Setelah itu, Bupati Marsianus Jawa melakukan peletakan batu pertama.

Moment ini bertepatan dengan hari Pahlawan 10 November. Makna historis dibalik peristiwa sejarah ini menjadi pesan penting bagi keluarga, Forpalnas, Pengurus Yayasan Anton Enga Tifaona dan masyarakat Lembata untuk menjadikan napas perjuangan atau spirit baru agar terus memperjuangkan putra Lembata, Anton Enga Tifaona, sebagai Pahlawan Nasional dari NTT.

Karena itu, pembangunan patung monumental hari ini merupakan bagian dari spirit itu sendiri. Sebab ini menjadi salah satu syarat mutlak untuk pengusungan nama menjadi Pahlawan Nasional di samping syarat administrasi lainnya.

“Untuk proses pahlawan sendiri memang dari kabupaten sudah semua. Artinya rekomendasi pa Bupati sudah ada. Mengenai seminar sebagai salah satu persyaratan dari Permensos, sudah dilakukan dua kali di Lembata dan di Kupang,” kata Alex.

“Selanjutnya kita masih menunggu patung ini sebagai salah satu persyaratan monumental. Sudah itu, kita tinggal menunggu dari provinsi, kalau sudah menerbitkan rekomendasi, maka kami segera bawa ke pusat. Jadi rencananya, awal tahun depan semuanya kita bawa ke pusat,” kata anak ketiga dari Anton Enga Tifaona ini.

Seperti diketahui, begitu banyak pengalaman kehidupan yang telah dilalui almarhum Anton Enga Tifaona. Jejak sejarah panjang dan napas perjuangan dalam kariernya sebagai Abdi Bhayangkara, memperjuangkan penegakan hukum dan ketertiban masyarakat teristimewa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan rakyat Lembata menuju otonom baru tahun 1999, menjadi bukti kuat akan ketokohan dan pengabdiannya.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lembata sangat mendukung pembangunan monumen berupa patung Brigjen Pol (Purn) Drs. Anton Enga Tifaona sebagai bagian dari salah satu syarat pengusulan nama sebagai Pahlawan Nasional.

Kepedulian pemerintah ini terlihat juga dari diserahkannya lokasi tugu patung Tani Nelayan di Simpang Lima Wangatoa kepada keluarga Tifaona untuk dijadikan kawasan patung Anton Enga Tifaona, pemberian nama jalan dari titik nol Simpang Lima Wangatoa menuju Lamalera, Kecamatan Wulandoni dan pemberian nama aula kantor Camat Nubatukan menjadi nama aula Anton Enga Tifaona.

Hal ini merupakan bukti dukungan kuat Pemerintah Kabupaten Lembata terhadap almarhum Brigjen Pol (Purn) Drs Anton Enga Tifaona. Karena itu, pihak keluarga sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan.

Alex Tifaona, yang juga pengurus yayasan Anton Enga Tifaona, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih dan syukurnya atas pendirian monumen patung ayahnya.