“Kalau Allah yang maha kuasa tidak campur tangan, sia – sia usaha kita. Kalau arwah leluhur tidak mendampingi kita, sia – sia usaha kita. Kalau alam Lembata tidak bersahabat dengan kita, sia – sia usaha kita”
Safari Eksplorasi Budaya Lembata mencapai titik kesepuluh, Senin (28/02/2022) di Desa Dulitukan Kecamatan Ile Ape. Dulitukan adalah titik terakhir safari eksplorasi budaya sebelum memasuki ‘Pekan Eksplorasi Budaya Lembata’ yang akan berlangsung dari tanggal tiga hingga tujuh maret 2022 mendatang yang berpusat di Wulen Luo Lewoleba dan Desa Hadakewa.
Di Dulitukan, digelar ritus penerimaan tamu, ritus tutup Badu (Letu Badu) serta berbagai atraksi seni budaya panggung yang menghadirkan semua suku yang mendiami wilayah Ile Ape. Seperti sembilan titik sebelumnya, masyarakat antusias memadati halaman kantor Desa Dulitukan sebagai pusat acara eksplorasi budaya.
Bupati Lembata, Thomas Ola mengakui bahwa dirinya tidak menyangka acara eksplorasi budaya berlangsung sangat meriah sampai di titik terakhir Dulitukan.
“Ini titik yang kesepuluh mengunjungi komunitas yang menyelenggarakan eksplorasi budaya Lembata. Saya sendiri tidak menyangka acara hari ini bisa semeriah ini”, kata Thomas Ola.
Bupati Thomas Ola menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mensukseskan event Eksplorasi Budaya pada 10 titik yang telah dilewati.
“Terima kasih banyak untuk peran serta ribu ratu semua”katanya.
Terima kasih Thomas Ola juga disampaikan kepada Sekretaris Daerah, Paskalis Ola Tapobali, Para Asisten Sekretaris Daerah, Para Kepala OPD, Para Camat, Kepala Desa, BPD dan semua tetua adat yang menurutnya telah ‘mengeksekusi’ dengan baik gagasan eksplorasi budaya.
“Terima kasih atas partisipasinya yang luar biasa. Ide ini tidak akan terwujud kalau tidak ada orang-orang yang saya perkenalkan tadi. Saya juga tidak yakin bisa sukses sampai di titik kesepuluh ini kalau bukan keterlibatan semua ini, kalau bukan keterlibatan belen raya, kapitan kepala, ketua suku dan peran serta ribu ratu semua”
Bupati Thomas Ola juga berkeyakinan bahwa eksplorasi budaya lembata bisa sukses berkat peran tangan tak kelihatan.
“Kalau Allah yang maha kuasa tidak campur tangan, sia – sia usaha kita. Kalau arwah leluhur tidak mendampingi kita, sia – sia usaha kita. Kalau alam Lembata tidak bersahabat dengan kita, sia – sia usaha kita”.(Dinas Kominfo Lembata)