Ritual Iu Uhe Bei Ara diselenggarakan di Desa Benihading 1 sebagai salah satu dari rangkaian Ritual Adat 10 Komunitas Adat dalam even Eksplorasi Budaya Lembata Lembata 2022, Senin 14 Februari 2022.
Ritual Iu Uhe Bei Ara merupakan ritual adat memberi makan leluhur nenek moyang dan raja/penguasa bumi yang berada dalam lapisan bawah tanah. “Arti kata-kata dari “Iu Uhe Bei Ara”. Iu berarti masak, Uhe berarti Alam bawah tanah, Bei artinya menuangkan tuak dan Ara berarti Isi tanah/inti bawah/lapisan bawah tanah”, seperti dijelaskan oleh Paulus Leu Beniehaq, seorang Molan (dukun/pemangku adat) dalam ritual ini.
Paulus menerangkan bahwa sajian dalam ritual ini berupa nasi loma (nasi yg dimasak dalam bambu muda), ikan kering yang dibakar, anak ayam yang berumur kurang dari tiga hari dan tuak. Semuanya dimasak dengan api yang dibuat secara tradisional dengan cara menggesekkan dua bilah bambu sehingga menghasilkan panas dan percikan api.
Ritual ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Raja Bawah Tanah yang telah memberi hidup berupa hasil tani dan ternak
“Kita dikasih makan, sebaliknya kita mempunyai kewajiban untuk memberinya makan”, papar Paulus.
Menurut Wulakada Abdul Rezak, Tetua Desa Benihading menjelaskan bahwa ritual ini dapat dimaknai sebagai bentuk harmonisasi dengan alam. “Kehidupan harmonis dengan alam tetap dilestarikan mengingat banyak manusia yang hidup telah banyak mengabaikan alam”, ujar Bapak yang telah menerbitkan beberapa buku tentang Sejarah dan Kebudayaan Kedang ini.
(Dinas Kominfo Lembata)