“Terus terang pertemuan untuk sharing, saling mendengar pendapat ini saya akhirnya merasa sesak nafas. Kita menghadapi problem kemanusiaan yang berat. Dengar tadi sharing ternyata tidak mudah. Tetapi ketika saya mendengar “Caritas” dengan sistem yang dibangun, struktur yang dibuat, itu tidak ada soal yang dibiarkan begitu saja tanpa solusi. Segala sesuatu mesti ada solusinya”
Hal ini disampaikan Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr, Fransiskus Kopong Kung pada malam sharing, dengar pendapat antara Yayasan Caritas Indonesia, Keuskupan Larantuka dan Pemerintah Kabupaten Lembata.
Sharing yang berlangsung di Aula Gereja Paroki St.Maria Beneeux Lewoleba,Senin (30/11/21) ini membicarakan tentang kondisi, kebutuhan dan bantuan – bantuan yang wajib diberikan untuk masyarakat korban bencana Ileape.
Uskup Larantuka menyampaikan bahwa semua yang terkait kemanusiaan harus ada solusinya. Kehadiran gereja bukan untuk mengatakan bahwa gereja lebih baik dari pemerintah. Kehadiran gereja untuk berkolaborasi dengan pemerintah agar semua masyarakat korban dapat disentuh. Dipahami bahwa daerah dan juga negara sedang mengalami kesulitan anggaran akibat covid 19, tetapi menurut yang mulia Uskup Larantuka, mesti ada solusi bersama yang dibuat karena kebutuhan – kebutuhan dasar masyarakat korban bencana wajib dipenuhi.
Sekretaris Daerah, Paskalis Ola Tapobali, mewakili Bupati Lembata dalam sharing malam itu membeberkan pekerjaan yang telah, sedang dan akan dilakukan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk masyarakat korban bencana. Menurutnya masih begitu banyak kebutuhan masyarakat korban bencana yang harus dipenuhi tetapi Pemda saat ini sedang mengalami kesulitan anggaran akibat dialihkannya sebagian besar anggaran untuk penanganan covid 19.
Untuk itu Paskalis Tapobali menyampaikan banyak terima kasih kepada Yayasan Caritas Indonesia yang bekerjasama dengan Keuskupan Larantuka yang telah membantu membangun 125 unit rumah hunian tetap bagi masyarakat Lamagute, Ileape.Ia berharap kedepannya tetap terjalin kerjasama yang baik antara Yayasan Caritas, keuskupan Larantuka dan Pemda Lembata agar solusi terbaik dapat diberikan bersama untuk membantu masyarakat korban bencana.
Malam sharing yang berlangsung hampir dua jam itu selain dihadiri uskup Larantuka dan Sekretaris Daerah, Paskalis Tapobali, hadir juga Uskup Emeritus Palembang, Sudarso, Direktur Yayasan Caritas Indonesia, Romo Fredy, Romo Vikjen, Gabriel Unto Dasilva, Deken Lembata, Para Imam baik dari Komsos Keuskupan Larantuka maupun Dekenat Lembata serta beberapa Kepala OPD.