Diundang untuk hadir dan membawakan materi terkait kebijakan pembangunan pemerintah daerah dalam sinergisitas dengan gereja pada acara rekoleksi bulanan para pastor sedekenat Lembata Rabu (08/09/21), Plt. Bupati Lembata Thomas Ola menyampaikan terima kasih kepada gereja Keuskupan Larantuka atas peran serta dan kerjasama yang telah terjalin selama ini dalam membantu masyarakat.
Thomas Ola mengatakan, gereja Keuskupan Larantuka telah memberikan banyak sekali peran dalam pembangunan Kabupaten Lembata. Terutama dalam kondisi terakhir dengan adanya bencana erupsi , banjir bandang dan ancaman pandemi covid -19. Gereja keuskupan Larantuka melalui Dekenat Lembata , Para Pastor di Paroki – Paroki dan melalui Yayasan Caritas Indonesia telah menjadi mitra pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan menangani berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Dalam penanganan bencana, gereja melalui pastor paroki dan yayasan – yayasan yang ada, telah menjadi garda terdepan membantu meringankan beban masyarakat terdampak. Begitupun terkait upaya pencegahan penyebaran covid – 19, gereja selalu menjadi yang pertama mensosialisasikan dan menerapkan aturan protokol kesehatan.
“Bapak Uskup sangat cepat merespon kebijakan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan. Bapa Uskup selalu lebih dahulu mengantisipasi dengan kebijakan – kebijakannya dalam penanganan penyebaran covid-19. Untuk itu saya sangat berterima kasih”, kata Thomas Ola.
Dengan kerjasama yang telah terjalin baik ini, Thomas Ola berharap agar kedepan Pemda dan gereja dapat bergandengan tangan lebih baik lagi untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang akan timbul di masyarakat. Terkait bantuan perumahan untuk masyarakat korban bencana dan pelaksanaan pilkades serentak misalnya. Thomas Ola meminta agar gereja dapat menjadi corong pemerintah untuk memfilter barbagai informasi hoax yang beredar terutama di media sosial yang berpotensi menciptakan kegaduhan dan perpecahan.
Deken Lembata, RD Sinyo Dagomes mengapresiasi kehadiran Plt. Bupati Lembata Thomas Ola bersama beberapa dinas terkait. Dengan penjelasan dari Pemda tentang beberapa persoalan aktual terkait upaya penanganan Covid-19, penanganan perumahan untuk masyarakat korban bencana serta antisipasi pelaksanaan pilkades serentak, maka setidaknya ada persamaan persepsi antara Pemda dan gereja sehingga dapat saling membantu mengatasi persoalan yang timbul di masyarakat.
Menurutnya masih banyak hal yang dapat didiskusikan tetapi sayang waktu pertemuan sangat terbatas. Ia berharap kedepan ada lagi diskusi antara Pemda dan Imam – Imam sedekenat Lembata terkait persoalan – persoalan aktual yang dialami masyarakat.
“Waktu kita sangat terbatas, pasti masih banyak yang mau berbicara. Kita batasi dulu. Kedepan kita atur supaya ada pertemuan seperti ini lagi”, kata Romo Sinyo.
