Lewoleba, Sebanyak 3782 Jiwa Masyarakat Kabupaten Lembata yang diungsikan akibat erupsi Gunung Api Ile Lewotolok yang ditampung di enam gedung yang ada di kota Lewoleba. Hingga saat ini sebanyak 3782 jiwa pengungsi dari total 26 ribu pengungsi yang mendiami posko utama. Mereka datang dari 25 desa yang berada langsung di lereng Gunung Api Ile Lewotolok. Dimikian ucap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Kanis Making, saat mengatur pembagian pengungsi di Lokasi yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten lembata pada, Minggu (29/11/20).
Lanjutnya ada lima desa di Kecamatan Ile Ape yang tidak terdampak erupsi dan belum dievakuasi. Kelima desa tersebut yakni, Desa Dulitukan, Palilolong, Beutaran, Kolipadan, dan Tagawiti yang berada di daerah Tanjung yang tak terdampak. Namun desa-desa tersebut akan terus dipantau dan jika terdampak, maka akan segera dievakuasi ke titik aman di Kota Lewoleba.
Sambungnya, Ia meminta agar masyarakat yang berada di desa-desa yang tidak terdampak agar tetap selalu waspada dan tidak beraktivitas jauh dari perkampungan agar ketika sewaktu-sewaktu bisa saja dilakukan evakuasi, ujarnya.
Lanjutnya, sebanyak enam lokasi yang digunakan untuk menampung masyarakat yakni, Kantor Bupati Lama, Aula Angkara, Kelurahan Lewoleba Tengah, Desa Baopana, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, dan gedung baru Perpustakaan Daerah yang baru selesai dibangun serta rumah-rumah keluarga masing masing yang terdekat/perumahan warga yang berada di lokasi titik aman yang telah di data oleh tim posko.
Perlu diketahui bersama Pemerintah juga sudah siagakan para petugas kesehatan di lokasi posko. Sehingga memudahkan petugas kesehatan dalam memantau kondisi kesehatan warga pengungsi di setiap lokasi penampungan.
Selain itu pula relawan siaga bencana (Tagana) juga sudah siaga mempersiapkan makanan di dapur umum di halaman belakang eks kantor bupati dan egitu pula di posko pengungsian lainnya. Tampak pula bantuan-bantuan pun mulai mengalir masuk di posko-posko pengungsian.(Tim Kominfo Lembata)