Lewoleba, Pemerintah Kabupaten Lembata bergerak cepat guna memutuskan mata rantai terhadap 5 (lima) pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di kabupaten Lembata. Hal tersebut terlihat ketika helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyinggahi Bandara Wunopito untuk mengangkut 150 sampel SWAB hasil tracing riwayat kontak erat dengan kelima pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, (14/11/20).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata Kanisius Making ketika dimintai keterangan mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat agar helikopter milik BNPB yang bermarkas di Labuan Bajo dapat menyinggahi kabupaten Lembata untuk mengangkut sampel SWAB.
“Informasi yang diperoleh bahwa Helikopter tersebut sebelumnya telah mengangkut sampel SWAB dari Labuan Bajo, Sumba Tengah, kembali ke Manggarai, Bajawa dan Sikka. Kami telah membangun komunikasi sehingga helikopter milik BNPB itu dapat mengangkut sampel SWAB yang ada di kabupaten Lembata. Mengingat transportasi udara untuk sementara ditutup”, tutur Kanis.
Sambungnya, puji Tuhan hari ini sampel SWAB Lembata telah masuk dalam daftar kargo helikopter BNPB tersebut. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT dan Pemkab Manggarai Barat yang telah menjawab surat dari Pemkab Lembata, ujar Kanis Mantan Kasat Polisi Pamong Praja itu.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Dokter Lusia Sandra Gunadi, mengatakan sebanyak 150 sampel SWAB yang dikirim untuk dilakukan metode pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium RSU Prof. W.Z. Johanis Kupang. 150 sampel SWAB tersebut, merupakan sampel SWAB pasien yang memiliki riwayat kontak erat dengan kelima pasien positif Covid-19 di kota Lewoleba, ujar Lusia.
“150 sampel SWAB ini merupakan milik para tenaga kesehatan dari 3 Rumah Sakit (RS Bukit, RS Damian dan RSUD Lewoleba) dan Puskesmas Kota, serta keluarga kontak erat dari pasien positif Covid-19”, jelas Lusia.
Sambungnya, sebelumnya kelima pasien tersebut telah dilakukan pemeriksaan cepat olah Satgas Covid-19 di Laboratorium RSUD Lembata, dan hasil kelima pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19. Dikirimnya 150 sampel ke Kupang, karena alat yang dimiliki RSUD Lewoleba terbatas.
“150 Sampel SWAB ini terpaksa dikirim ke Kupang, karena dalam jumlah yang banyak dan alat yang kita miliki terbatas”, terang Lusia.
Lanjutnya, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan yaitu, selalu memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan menjaga jarak. Ia juga meminta bagi Lansia yang berumur 50 tahun ke atas untuk sementara waktu dilarang untuk tidak keluar rumah/berpergian yang tidak terlalu penting. Hal ini untuk mencegah bertambahnya jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Lembata, harap Lusia.
Turut hadir dalam pengawalan pengiriman sampel SWAB hingga masuk kargo helikopter tersebut, Kadis Kominfo Markus Labi, S.Sos, Kepala Bandara Wunopito, Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lembata dan pihak keamanan dari unsur Polri.
Untuk diketahui bersama bahwa helikopter milik BNPB dengan register PK-WMW yang diawaki Pilot Kapten Nur Satya Budi tiba di Bandara Wunopito pada Pukul 12:10, dengan crew Helikopter BNPB, Copilot Capt. Randi P. Enggnering Isnaeni, dan Aziz A. Staf BPBD Mangarai Barat. (Tim Kominfo Lembata)