PASTIKAN SETIAP RUMAH MILIKI TEMPAT CUCI TANGAN

0
1394
Mencuci tangan: Seorang tamu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk rumh sebagai bentuk kesadaran untuk melindungi keluarga dari covid 19. (Foto Dokumen Diskominfo Kab. Lembata)
Mencuci tangan: Seorang tamu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk rumh sebagai bentuk kesadaran untuk melindungi keluarga dari covid 19. (Foto Dokumen Diskominfo Kab. Lembata)

PASTIKAN SETIAP RUMAH
MILIKI TEMPAT CUCI TANGAN

 

Sepenggal Cerita Perjalanan

Lewoleba, pastikan setiap rumah miliki tempat cuci tangan, maka Lembata akan terhindar dari virus Corona, demikian pernyataan  Tim Publikasi Informasi Dinas  Kominfo Kabupaten Lembata di bawah Ketua Tim Marsel Dorong,S.Com tersadar ketika menyempatkan diri berkunjung di kediaman Bapak Yos Raya dan Ibu Martina Ose Bokilia di desa Balauring Kecamatan Omesuri (30 /03 2020).

Cerita ini berawal dari Tim Kominfo menyapa sealakadarnya kepada sang pemilik rumah ketika tiba di depan rumah, dan sang tuan rumah pun membalas sapaan dengan mempersilakkan kami mencuci tangan. “Silakan cuci tangannya Pak,” kata Ibu Tina sembari tersenyum dan kami pun  secara bergilir,  membuka kran yang tertancap di botol galon, lalu membasahi tangan, menekan cairan desinfektan, menggosok-gosokan  tangan, membilasnya dengan air, mengambil tisu yang tersedia di sampingnya, mengeringkan tangan barulah  kami dapat memasuki dan memilih duduk bersantai di emperan rumahnya

Mencuci tangan:  Seorang tamu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk rumh sebagai bentuk kesadaran untuk melindungi keluarga dari covid 19. (Foto Dokumen Diskominfo Kab. Lembata)
Mencuci tangan: Seorang tamu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk rumh sebagai bentuk kesadaran untuk melindungi keluarga dari covid 19. (Foto Dokumen Diskominfo Kab. Lembata)

Tim Kominfo pun dibuat terkagum, bagaimana bisa realitas seperti ini biasa ditemukan pada tempat pelayanan umum seperti bank dan perkantoran, tetapi sekarang terjadi di kediaman Bapak Yos dan Ibu Tina sekeluarga. Setiap tamu harus cuci tangan ya?  Insting jurnalisku pun muncul seketika untuk mencairkan suasana dengan mengawali pembicaraan dengan sebuah pertanyaan retoris. Meskipun kata tak terucap, tak terjawab dalam sepenggal pertanyaan, tetapi nalar jurnalisku harus tetap mencari sebuah jawaban akan motivasi dibalik tindakan nyata sang pemilik rumah. Mencari jawaban hanya sekedar rasa ingin tahu, sambil menghitung terbalasnya rasa lelah setelah seharian melakukan  calling pencerahan mengintari Gunung Uyelewun.

Sang pemilik rumah pun mulai bercerita bahwa setiap tamu yang datang harus mencuci tangan baru bisa memasuki rumah, begitu juga kami anggota keluarga yang keluar berbelanja, atau ke tempat-tempat umum dan saat kembali ke rumah. Diwajibkan untuk mencuci tangan sebelum memasuki rumah, kata Ibu Tina diamini suaminya. Lebih lanjut ditambahkan  bahwa berita  televisi tentang banyaknya korban virus corona, ribuan orang sudah meninggal,  bukan saja di Benua Eropa, Benua Amerika, tapi saat ini sudah merambah ke Indonesia seperti Pulau Jawa dan terus menyebar ke kota-kota lain di Indonesia. Ribuan  orang yang sudah terinfeksi dan ratusan orang sudah mati di negeri ini.

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan negeri ini.  Kami sebagai masyarakat biasa melakukan tindakan yang paling murah dan praktis dengan mencuci tangan, dan ada tempat cuci tangan di setiap rumah sudah dapat membantu melindungi keluarga sendiri, juga membantu Pemerintah menyelematkan negeri ini,  tuturnya merendah. Himbaun Pemerintah dipatuhinya, karena menyadari betul akan bahaya dan ancaman covid-19 bagi keluarganya dan negeri ini. kepatuhan kami dengan selalu berada di rumah, keluar rumah seperlunya seperti berbelanja atau urusan penting lainnya. Tak lupa pula menyampaikan  kepada anggota keluarga yang berada di luar daerah agar tidak kembali untuk saat ini ke kampung halaman di Balauring.

Banyak orang seperti Bapak Yos mengkhawatirkan bahwa Balauring Kota Kecamatan Omesuri, mobilisasi orang keluar masuk terbilang banyak dengan perahu dari mana mana dan mereka tidak pernah tahu setiap orang yang datang itu diperiksa atau tidak. Biarlah menangani orang banyak itu urusan Pemerintah, sedangkan bertindak sederhana dan terjangkau untuk menyelamatkan keluarga, biarlah menjadi tanggung jawab kami sendiri, katanya. Demikian cerita covid 19 menjadi bahan hangat dalam mengisi kebersamaan kami, hingga akhirnya disuguhi hidangan makan siang dan selanjutnya Tim Kominfo melanjutkan perjalanan ke Lewoleba.

Dalam perjalanan pulang ke Lewoleba, Tim yang sepanjang jalan mendiskusikan tentang keluarga Bapak Yos Raya, seraya menyatakan seandainya semua keluarga bisa sadar untuk memulai hal hal sederhana untuk melindungi keluarga dengan berpedoman pada tatacara dan langkah-langkah yang disampaikan Pemerintah melalui media sosial, televisi maupun media cetak,  maka bahaya dan ancaman virus corona tidak akan masuk dan menyebar di Kabupaten Lembata yang tercinta, karena Tim berkeyakinan bahwa setiap virus corona akan terjebak pada setiap rumah yang telah memiliki tempat cuci tangan. (Kominfo Lembata)