Tarian adat ‘Bung Ribiq’ yang di bawakan dari desa Buriwutung Kecamatan Buyasuri mempesona ribuan pasang mata di panggung pentas Expo Budaya Uyelewun Raya hari ke-2 Jumad, 18 Oktober 2019.
‘Bung Ribiq e…Hele Likoq Muko Kuma, Kuma keu ewar. Kapa napan ayaq, telar kapa napan ayaq. Aur ai loloq, timu taur aur loloq, tara likoq muko kuma’.
Demikian refrein lagu dari tarian khas desa itu di dendangkan para penari ‘Bung Ribiq’ menghiasi senja di kaki gunung Uyelewun.
Kekhasan expresi suara dan keharmonisan langka setengah melingkar dan berpindah perlahan membuat penonton tak berkedip.
“Tarian ini mengenangkan leluhur kami ‘Areq Ula’ yang dicincang dan dihamburkan”. Demikian Klemens Tua Bao pelantun syair-syair bersejarah di lokasi kegiatan. Ia melanjutkan “keesokan hari setelah tubuh leluhur itu dihamburkan muncul-lah berbagai tanaman berbiji seperti kacang-kacangan, jagung, padi untuk kehidupan turunannya.
Syair-syair dalam pentasan ini kami menguraikan nama-nama leluhur yang menurunkan ke-4 (empat) suku besar di desa Buriwutung dari leluhur ‘Ei Beni’ yakni ‘Kora Rian’, ‘Nowin Rian’, ‘Lia Rian’ dan ‘Lolon Rian’, tuturnya”. (M.molan Kominfo)