2000 Orang Huneng Buku Deseq Meriahkan Festival Uyelewun Raya

0
1227

Sebanyak 2000 orang akan melaksanakan aktivitas antar buku deseq yang dalam bahasa Indonesia disebut antar Dulang dalam memeriahkan festival Budaya Uyelewun Raya yang berlangsung di Desa Benihading pada tanggal 17 hingga 19 Oktober 2019 yang akan datang. Aktivitas Huneng buku deseq telun,   merupakan bentuk keterlibatan sanak saudara atau sahabat dekat  untuk berpartisipasi dalam sebuah hajatan keluarga atau kematian. Barang bawaan biasanya dalam jumlah 3 bakul kecil bertutup yang isinya beras, jagung giling,dan jagung titi. Selain 3 bakul kecil tersebut barang kebutuhan seperti siri pinang, bumbu, ikan dan lainnya dibawa sesuai besar kecilnya hajatan yang diikuti.

Menghantar buku deseq. Beberapa ibu-ibu sedang menghantar buku deseq dalam sebuah urusan adat pernikahan di Kedang belum lama ini

Atraksi 2000 orang membawakan buku deseq tersebut disampaikan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dalam rapat persiapan Festival Budya Uyelewun Raya di benihading, 7 Oktober 2019 lalu. Untuk mencapai jumlah fantastis 2000 orang itu Bupati Sunur mengarahkan untuk dibagi 1000 orang dari kecamatan Buyasuri dan 1000 lainnya dari kecamatan Omesuri. Barisan datang dalam waktu bersamaan dari arah yang berbeda dan akan bertemu di lokasi kegiatan. Secara teknis seiap desa akan mengutus masing-masing peserta untuk mencapai 1000 orang perkecamatan.

Menurut Bupati Sunur  Budaya buku deseq telun, (tradisi antar dulang ) dalam masyarakat yang telah berlangsung secara turun temurun merupakan tradisi yang bermakna solidaritas dimana masyarakat bahun membahu menolong seorang dalam suatu urusan sosial kemasyarakatan seperti keagamaan, adat istiadat maupun urusan kedukaan secara bersama-sama. Nilai-nilai ini  perlu kita angkat menjadi daya tarik untuk dinikmati orang lain dalam festival budaya ini, tandasnya.

Yang menarik dalam urusan buku deseq telun (antar dulang) dalam masyarakat Kedang adalah selalu dalam kelompok kelompok tertentu seperti, huna (gabungan bebrapa keluarga dalam satu rumah adat) atau gabungan beberapa keluarga dekat yang tidak terpisahkan.  

Dalam masyarakat kita kalau urusan kematian, sambut baru atau urusan adat kalau namanya buku deseq telun itu selalu dalam kelompok klompok dan jarang berjalan secara perorangan. Kalau yang jalan nanti 2000 orang pasti luar biasa dan mengundang banyak perhatian, kata Ben Lelang Ayaq seorang guru senior di lokasi pertemuan.  (m.molan Kominfo Lbt)