MEMBANGGUN RANTAI EKONOMI UNTUK LEMBATA PRODUKTIF
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola, duet kepemimpinan Lembata Baru tampil kompak. Keduanya punya tekad kuat untuk melakukan berbagai terobosan pembangunan dengan tujuan mulia menjadikan rakyat Lembata produktif dan sejahtera.
Seluruh potensi pendapatan daerah harus digali dengan mengembangkan kebijakan dan program yang kreatif, efisien dan inovatif melalui Rantai dan Cincin Ekonomi. Antara lain pengembangan sektor kelautan, perikanan, pariwisata dan pembangunan industri serta infrastruktur. Langkah strategis ini dilakukan dalam bingkai pelaksanaan visi, misi dan skenario pembangunan dan upaya lainnya.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur menjelaskan, berdasarkan isi-isu tersebut, maka saya dan Wakil Bupati merumuskan Visi Pembangunan Daerah 2017-2022 untuk lima tahun ke depan yaitu : Terwujudnya Lembata Yang Produktif dan Berdaya Saing Untuk Kesejahteraan Rakyat Berkelanjutan.
Dengan Misi :
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan serta Optimalisasi Peran Pemuda dan Perempuan Dalam Pembangunan Daerah dan Peningkatan Sadar Hukum Masyarakat.
2. Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Transportasi, Air Bersih, Energi, Komunikasi dan Penataan Kota.
3. Percepatan Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Lautdan Maritim serta Ekonomi Kreatif Berbasis Industri dan Pariwisata Berkelanjutan.
4. Percepatan Pengembangan dan Pembangunan PariwisataBerkelanjutan.
5. Peningkatan Pendapatan Daerah dan Pengembangan Ekonomi Wilayah dan Pembangunan Pedesaan Berbasis Industri Berkelanjutan.
6. Penataan Aparatur Sipil Negara dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Berbasis Information Techknology (IT).
Bupati Sunur strategi ini, bukan tanpa tujuan. Hal ini dilakukan, dengan tujuan agar Kabupaten Lembata menjadi kabupaten produktif dan berdaya saing, serta sektor pertanian,kelautan, maritim, dan pariwisata memberikan kontribusi terbesar pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Tema kerja kebijakan pembangunan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah adalah :
Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Strategis Untuk Meningkatkan Pendapatan Daerah dan Pengembangan Ekonomi Wilayah serta Pembangunan Pedesaan, yang dilakukan melalui Cincin Ekonomi, yaitu : Cincin Pertanian, Cincin Kelautan dan Perikanan, Cincin Pariwisata, Cincin Industri, Cincin Pemberdayaan Ekonomi Umat Basis, Cincin Keuangan Mikro yang terintegrasi menjadi “Rantai Ekonomi” dengan Hastag #LEMBATA 2.0 (Two Point Zero) yang merupakan lanjutan dari “ #LEMBATA 1.0” (One Point Zero).
Lembata Two Point Zero, lanjut Sunur, adalah model dan strategi kebijakan program peningkatan daya tahan ekonomi Lembata melalui transformasi pembangunan Rantai Ekonomi dengan memadukan strategi pendekatan bisnis dan kultural yang mengintegrasikan sistem perencanaan bisnis (Business Planning) dan manajemen kinerja (Performance Management / Performance Government) yang berfokus pada prioritas program pembangunan infrastruktuirstrategis, sektor pangan dan industri untuk mendorong peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi serta memacu investasi dan peningkatan daya saing yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dalam regionalisasi sektor Cincin Ekomomi.
Menurut Bupati Sunur, adapun strategi peningkatan pendapatan daerah tercapai melalui optimalisasi pendapatan, efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif untuk mendukung infrastruktur strategis serta mendorong kualitas belanja dan pembiayaan yang efisien, inovatif dan berkelanjutan, dalam dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sector unggulan, serta dimensi pembangunan pemerataan dan pengembangan wilayah dan pembangunan pedesaan.
Kebijakan tersebut, kata Sunur, saya bersama Wakil Bupati, Thomas Ola, berdua merumuskan dalam tiga skenario pembangunan sebagai Tiga Pilar Utama Pembangunan,
yaitu, Skenario Pertama, Pembangunan Manusia, Skenario Kedua, Pembangunan Ekonomi dan Skenario Ketiga, Pembangunan Ekologi/Pembangunan Berkelanjutan.
Visi, Misi, skenario pembangunan, Urai Bupati Sunur, dan upaya-upaya konkrit tersebut, akan diformulasikan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 yang matriks detailnya tersaji dalam RKPD, RESNTRA dan RENJA Organisasi Perangkat Daerah.
“Saya yakin dan percaya, bahwa Lembaga Dewan terhormat serta seluruh Stakeholder didaerah ini akan mendukung dan menyukseskan Visi, Misi, Skenario pembangunan, dan upaya-upaya Konkrit tersebut dalam Semangat Satu Lembata sehingga Kabupaten Lembata akan semakin produktif dan berdaya saing untuk kesejahteraan rakyat berkelanjutan.
“Kami berdua, (Eliser Yentji Sunur dan Thomas Ola Langoday), dalam memegang amanah rakyat 2017-2022, tentunya langsung On Start dalam bekerja. Tanpa harus belajar lagi. Namun kami perlu mengkaji kembali kebijakan-kebijakan strategis yang sudah dilakukan pada periode 2011-2016 dan periode Penjabat Bupati sejak tanggal 25 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 22 Mei 2017 untuk disinkronkan dalam visi misi 2017-2022”, ujar Bupati Sunur.
Selain itu, kata Sunur, mengkaji kebijakan biaya pembangunan dan biaya penyelenggara pemerintahan termasuk rasionalisasi anggaran dan yang berkonsekuensi pada asas pemanfaatan, kualitas belanja dan menghindari Over Estimate Budgeting yang berdampak pada tidak terkontrolnya defisit pembiayaan serta antisipasi rencana pemotongan biaya DAU 10 % pada bulan Juni 2017 secara nasional untuk disinkronkan dengan visi misi 2017-2022 agar dimasukan dalam APBD Perubahan.
Menurut Bupati Sunur, langkah terobosan secepatnya yang mesti dilakukan ke depan ini, yakni bersama Stakeholders, khususnya lembaga vertikal dan mitra lembaga penegak hukum untuk fokus pada peningkatan derajat sadar hukum masyarakat sehubungan dengan semakin tingginya angka krimininalitas, kekerasan rumah tangga, perempuan dan anak.
Dan yang tak kalah pentingnya ialah melakukan percepatan realisasi penerapan e-Government, e-Planning, e-Budgeting yang wajib digunakan pada pembahasan APBD. Hal ini sesuai visi dan misi Bupati-Wakil Bupati Lembata yakni menempatkan Information Technology (IT) sebagai hal yang prioritas di zaman kemajuan ilmu Pengetahuan dan teknologi ini. Jangan sampai Lembata ketinggalan dengan daerah lain di Indonesia.
Lembata, Kabupaten satu pulau, masyarakatnya yang pluralistic mesti berbangga sebagai anak Lewotana Lembata. Kebanggaan ini sesungguhnya semakin memicu semangat untuk Satu Hati, Satu Perjuangan dan Satu Tanggung jawab sesuai tugas yang diemban masing-masing memajukan Lembata sebagaimana yang diharapkan.
Sebagaimana tertuang dalam Visi :
Terwujudnya Lembata Yang Produktif, Lembata yang Berdaya Saing Untuk Kesejahteraan Rakyat Berkelanjutan. Satu Lembata, Satu NTT , Satu Indonesia. Terbingkai dalam semangat Nasionalisme, Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Karel Burin/ Dinas Kominfo Lembata)