Rosadelima : ISOLASI SOSIAL JUSTRU MENEKAN PSIKOLOGIS

0
733

Rosadelima : ISOLASI SOSIAL JUSTRU MENEKAN PSIKOLOGIS

Lewoleba, Penolakan oleh sanak saudara, anggota keluarga danmasyarakat umum terhadap seseorang yang kembali ke kampung halamannya sendiri adalah salah satubentuk isolasi sosial.  Isolasi sosial ini justru  memberikan tekanan psikologis yang luar biasa bagi para pelaku perjalanan kita saat ini.

Demikian Ibu Rosalima Balawala menyentil situasi terkini di tengah hingar bingarnya pemerintah dan masyarakat umum menyikapi kedatangan setiap warga dari luar daerah.

Menurutnya jika para pelaku perjalanan terlanjur sampai di Lembata, maka kita mesti menerima dengan prosedur dan tatacara kedatangan yang diatur oleh Pemerintah. Ditambahkan pula bahwa secara psikologisorang sangat tertekan dalam situasi seperti ini. Dengan demikian dapat memicu  menurun

nya daya tahan tubuh dan mudah diserang berbagai penyakit.

Hal tersebut disampaikan Ibu Rosa Dalima Balawala dalam pertemuan dengan para kepala desa dan tokoh masyarakat Desa Dolulolong dan Balauring terkait penetapan lokasi karantina bagi pelaku perjalanan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Omesuri Sabtu, (18/04/2020).

Menurut Ibu Balawala, meski para pelaku perjalanan itu datang dalam keadaan sakit sekalipun,  kita harus punya prinsip jauhi penyakitnya tetapitetap bersahabat dengan manusianya. Maksud pernyataan bersahabat dengan manusia dalam konteks ini adalah petugas wajib melengkapi diri dengan memakai Alat Pelindung Diri yang diisyaratkan bagi tenaga medis sambil melakukan pelayanan dengan penuh perhatian.Diyakininya bahwa dengan perhatian yang baikdapat mendorong orang secara psikologis untuk cepat sembuh,katanya.

Terkait masalah corona Ia menyatakan,kita harus memahami prosedur pelayanan kedatangan orang, sehingga tidak menimbulkan rasa ketakutan yang berlebihan dan bersikap yang wajar. Dengan pemahaman yang benar dalam penanganan, akan berdampak positif terhadap psikologis para pelaku perjalanan. Dalam kasus corona saat ini, setiap orang yang namanya pelaku perjalanan dikarantina dan terus dipantau selama 14 hari.Setelah waktunya selesai baru dapat kembali berkkumpul bersama keluarga. Dalam proses karantina setiap pelaku perjalanan dan petugas medis wajib menaati semua aturan protokol yang disyaratkan agar menjaga orang yang dikarantina maupun masyarakat secara umum,tandasnya.

Mengakhiri pembicaraan Ia menyatakan, di mana-mana orang jaga setiap malam takut orang luar datang, namum ironisnya masih terlihat warga kita duduk berkumpul sambil minum bersama tanpa jaga jarak, tanpa masker, ini merupakan cara berwaspada yang belum sesuai himbauanPemerintah,katanya.(Tim Kominfo Lbt)